...
HP POPULER MINGGU INI

Fraud Masih Terjadi, Ini Kata Driver Ojol

Selular | 17 Feb 2019 18:07
ARTIKEL POPULER SAAT INI

Fraud Masih Terjadi, Ini Kata Driver Ojol

Jakarta, Selular.ID – Tindakan fraud (kecurangan) ibarat virus yang menggerogoti layanan transportasi online. Fake GPS dan order fiktif (ofik) masih jadi metode ampuh yang dilancarkan para driver motor dan mobil dalam melakukan aksi kecurangan. Alasan utama para driver melakukan aksi curang tersebut karena tergiur penghasilan yang tinggi.

Aksi ini jelas merugikan banyak pihak seperti perusahaan penyedia layanan transportasi online tersebut, para penumpang dan para driver yang jujur. Tindakan tegas sudah diambil layanan transportasi online terbesar di Indonesia seperti Grab dan Gojek. Kedua raksasa transportasi online ini sudah memberlakukan sistem pendeteksi fraud dan bekerjasama dengan aparat Kepolisian untuk menangkap sindikat driver curang tersebut.

Baru-baru ini sejumlah lembaga riset seperti Spire Research and Consulting dan INDEF merilis data tingkat fraud yang dilakukan oleh driver Grab dan Gojek. Data Spire Research and Consulting menyebutkan bahwa sebanyak 30% dari order yang diterima Gojek terindikasi fraud. Tingkat fraud yang dilakukan Gojek cukup besar dibandingkan Grab. Tercatat, tingkat fraud yang dilakukan Grab hanya 5%.

Sementara data dari INDEF menunjukan bahwa 42% mitra pengemudi yakin bahwa di Gojek paling banyak terjadi order fiktif. Sekitar 28% mitra pengemudi mengatakan bahwa order fiktif lebih banyak terjadi di Grab.

Sejumlah cara sudah dilakukan Grab dan Gojek, namun, tindakan kecurangan masih saja terjadi di platform mereka. Untuk mengetahui tentang kecurangan yang terjadi di platform Gojek dan Grab, Redaksi Selular.ID menanyakan langsung kepada driver motor Gojek dan Grab. Redaksi Selular.ID meminta tanggapan dari para driver Grab dan Gojek bernama Jack dan Jhon.

“Kalau di Grab setahu saya tindakan kecurangan sudah berkurang. Saya kurang tahu pasti kalau masih ada driver yang melakukan fake GPS dan Ofik. Teman-teman saya tidak ada yang melakukan kecurangan. Apalagi saya, kejujuran selalu saya pertahankan dalam mencari nafkah. Kalau ada teman saya yang melalukan kecurangan pasti saya tegur,” tegas Jack, driver Grab.

Menurut Jack, Grab sudah memberlakukan sistem deteksi fraud misalnya otentikasi wajah driver.

“Di Grab ada sistem pendeteksi wajah, jadi wajah driver bisa dikenali. Jadi kalau driver curang bisa langsung diberikan sanksi oleh Grab. Setahu saya juga, Grab sudah bekerjasama dengan polisi untuk menangkap driver yang melakukan kecurangan,” ucap Jack.

Hal serupa juga disampaikan oleh Jhon selaku driver Gojek.

“Saya kurang tahu pasti apa masih ada tindak kecurangan. Kayaknya sih masih ada. Teman – teman saya tidak ada yang melakukannya. Saya juga tidak melakukan aksi curang tersebut karena rejeki sudah ada yang atur,” jelas Jhon.

Dikatakan Jhon, Gojek belum lama ini bersama aparat Kepolisian telah menangkap sindikat driver curang.

“Setahu saya juga ada sistem di Gojek yang dapat mendeteksi ofik dan Fake GPS. Karena saya tidak melakukan kecurangan, jadi saya tidak tahu cara kerja sistem tersebut,” tandas Jhon.

Dua driver tersebut merasa tindakan kecurangan masih terjadi di perusahaan partner mereka. Dua driver tersebut meminta Gojek dan Grab terus menindak tegas aksi kecurangan di platform mereka.

Sebab, driver tersebut merasa sudah dirugikan akibat aksi fraud ini. Misalnya, pendapatan mereka turun drastis.

Like
Simpan
Bagikan
Rekomendasi
Indonesia's Largest Mobile Phone Directory
Di InPonsel, kamu bisa dengan mudah menemukan hp yang diinginkan dan mendapatkan informasi terkait berdasarkan relevansi produk. Kamu juga dapat memberikan review produk, berlangganan berita sesuai minat dan berinteraksi dengan pengunjung lain.



InPonsel @ 2024, PT InTele Hub Indonesia