Kembangkan SDM, Indosat Ooredoo Donasikan 1400 Komputer
Jakarta, Selular.ID – Indosat Ooredoo memberikan donasi 1.400 komputer untuk mendukung pendidikan dan pemberdayaan sumber daya manusia di Indonesia.
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan sumber daya manusia dan komputer menjadi salah satu perangkat teknologi yang memungkinkan proses pembelajaran menjadi lebih kreatif dan interaktif. Di sisi lain, rata-rata tingkat penggunaan komputer oleh pelajar di Indonesia tahun 2018 baru mencapai 32,04%.
“Kami berharap program ini dapat membantu memperkuat pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia,” ungkap Arief Musta’in, Director & Chief Innovation and Regulatory Officer Indosat Ooredoo.
Sementara itu Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Haris Izmee, mengatakan bahwa Microsoft Indonesia turut senang dapat mendorong potensi sumberdaya manusia melalui program CSR Donasi Komputer yang merupakan hasil kolaborasi antara program filantrofi Microsoft Indonesia dengan Indosat Ooredoo.
Microsoft Indonesia percaya bahwa pemberian lisensi operasi Windows 10 untuk 1.400 komputer yang didonasikan oleh Indosat Ooredoo akan bermanfaat bagi yayasan-yayasan terpilih agar dapat terus meningkatkan kualitasnya di segala aktivitas untuk memberdayakan masyarakat lebih banyak lagi.
Kedepannya, mereka pun berharap program CSR Donasi Komputer ini dapat terus berjalan agar dapat membangun lebih banyak talenta-talenta digital generasi muda Indonesia.
Donasi 1.400 perangkat komputer lengkap dengan lisensi system operasi Windows10 disalurkan melalui kepada 4 (empat) Yayasan terpilih yaitu: Yayasan Cinta Anak Bangsa, Special Olympics Indonesia, Wahana Visi Indonesia, dan Yayasan Filantra. Para mitra penerima donasi ini akan menggunakan perangkat komputer tersebut untuk berbagai program pelatihan dan pengembangan, yang memuat materi pengenalan komputer dan pemanfaatan aplikasi untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan serta pemberdayaan sumber daya manusia, khususnya perempuan.
Program CSR Donasi Komputer untuk Pendidikan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia ini akan menyasar siswa sekolah maupun masyarakat umum sebagai peserta pengembangan, dengan target penerima manfaat lebih dari 7.000 orang yang tersebar di 32 provinsi di seluruh Indonesia.
