Pada laporan kinerja tahunan 2018, ternyata perusahaan mencapai target yang diinginkan. XL Axiata mencatat lebih dari 1 juta nomor pascabayar, tepatnya 1.024.000 nomor di akhir tahun lalu.
Itu artinya, pelanggan pascabayar XL Axiata tumbuh sebesar 46%, dari 703.000 nomor pada akhir 2017.
Bukan hal mengejutkan, tren pertumbuhan itu memang sudah terlihat jelas di pertengahan tahun lalu di mana perusahaan mencatat pertumbuhan sebesar 56% YoY, dari 582.000 nomor menjadi 891.000 nomor di semester pertama 2018.
Kendati total pelanggan pascabayar-nya bertambah namun ARPU (Average revenue per user atau rerata pendapatan per pengguna) perusahaan malah menurun sebanyak 10%, dari Rp114.000 menjadi Rp103.000.
Begitu pula ARPU pelanggan prabayar turun sebesar 9% menjadi Rp30.000 dari sebelumnya Rp33.000.
Mengenai penurunan ARPU, XL mengatakan “ARPU campuran berkurang sebagai akibat perilaku kompetitif pada 1H 2018.”
Di luar pelanggan pascabayar, basis pengguna XL Axiata tumbuh 3 persen dari tahun-ke-tahun. Pada penghujung 2018, perusahaan mempunyai 54,9 juta subscriber, naik sedikit dari 53,5 juta di akhir 2017.
Perusahaan menyebutkan basis pelanggannya meningkat sebesar 1 juta di Q4. Peningkatan itu, dikatakan XL, karena keberhasilan perusahaan dalam menarik pelanggan smartphone serta pertumbuhan pelanggan di luar Jawa.
Bukti keberhasilan XL Axiata dalam meningkatkan pelanggan dan monetisasi data ditunjukkan dalam peningkatan ARPU campuran di Q4 dari Rp32.000 menjadi Rp33.000.
Selain berhasil meningkatkan basis pelanggan, XL Axiata juga berhasil melakukan penetrasi smartphone yang kini mencapai 80% pengguna smartphone tercatat di jaringan XL Axiata dan 82% adalah pelanggan data.